Mestinya banyak yang sudah kenal dan pernah merasakan makanan ini. Bentuknya menyerupai lemper, tapi yang ini terbuat dari beras (nasi) yang di dalamnya diisi campuran ati ayam, rempela, kentang dan wortel. Arem-arem banyak dijual di toko-toko kue. Makan 1 potong lumayan bikin kenyang, karenanya penganan ini kerap jadi bekal saat piknik.

Almarhum ibukoe yang asal Solo yang mengajarikoe membuat arem-arem. Maka akoe menganggap kudapan ini asal Solo. Dibanding yang dijual di toko-toko, arem-arem resep ibukoe, istimewa. Karena dibalut dengan dadar telor. Maka, kata teman-teman yang pernah mencicipinya, uenak…..(promosi mode on)
Dan akhir pekan lalu, dibantu si mbok, akoe sengaja membuat arem-arem ini. Kangen makan arem-aremnya sekaligus sebagai ‘tombo kangen’ dengan ibu, yang pada tanggal 5 Oktober mendatang genap 1 tahun meninggalkan kami.

Nah, jika ada yang ingin coba bikin arem-arem ini, langkahnya seperti ini. Yang pertama siapakan isinya dulu: ati ayam atau ati sapi, wortel dan kentang dipotong kecil-kecil dan digoreng. Kemudian semua bahan itu digongso dengan bumbunya: bawang putih, laos, daun sereh, garam, kecap, gula, bawang merah goreng.

Kemudian siapkan dadar pembukusnya. Bahannya: telor, tepung terigu, air dan sedikit garam. Nah, untuk menyiapkan dadar ini memang perlu ketelatenan dan kesabaran. Untuk nasinya, siapkan beras yang dimasak dengan santan, sedikit garam dan daun salam.

Proses selanjutnya adalah membungkusnya, dan besar kecilnya sesuai selera. Yang suka pedas, bisa menambahkan cabe rawit dalam isinya. Setelah itu, yang terakhir adalah mengkukus arem-arem yang sudah dibungkus. Dan…. arem-arem siap santap. Gampang kan. Yang pasti sehat dan mengenyangkan.
*Tulisan ini juga bisa dibaca di http://nutrisiuntukbangsa.org/arem-arem-tombo-kangen/