Sebuah Perjalanan Menjaga Kebhinekaan (1)

Satu hari  di akhir Oktober, bu Rain, guru agama Kristen Sekolah Madania  ‘merayu’ saya via whatsapp. Ini sebenarnya rayuan yang ke sekian kali, dalam beberapa tahun terakhir ini,  biasanya gagal.  “Bu, kalau bisa parents ada perform di perayaan Natal sekolah,” pintanya. “Sekali kali nih….lanjutnya. Belum juga saya iyakan, permintaan berlanjut, “atau ibu menari saja? Ibu kan pandai menari tradisional,”   Waduh, ini bisa  ‘runyam’ kalau saya mesti menari di sana.

Continue reading “Sebuah Perjalanan Menjaga Kebhinekaan (1)”

Sebuah Perjalanan Menjaga Kebhinekaan (2)

Paduan Suara ini adalah kombinasi kerinduan kami untuk silaturahmi antar ortu murid, semangat untuk menjaga nilai-nilai keberagaman yang ada di sekolah –  suka tidak suka juga ikut terpolarisasi  oleh efek Pilkada DKI dan membuat kami risau —  dan  wujud cinta kepada keaneka ragaman budaya Indonesia. Semua itu seperti energi luar biasa yang memompa semangat kami […]

#CeritaRamadhan Dalam Perbedaan

Ketika saya memutuskan menikah secara catatan sipil 26 tahun lalu, saya sadar bahwa saya harus menghadapi perbedaan ini (mungkin) sepanjang hidup saya. Suami saya (Yusro M Santoso) muslim, lahir dari keluarga Muhamadiyah, saya Kristen sejak lahir. Dan kami sepakat untuk tetap menganut keyakinan kami masing-masing. Egois? Mungkin sebagian orang akan mengatakan seperti itu. Tapi bagi […]