Ada Sinyal di Tempat Tersembunyi

Ternyata susah juga ya memenuhi komitmen satu posting tiap pekan. Membagi waktu untuk kehidupan pribadi dan blog itu benar-benar bikin — meminjam istilah Peggy Melati Sukma — pusing … pusing …. Akhir minggu ini benar-benar penuh dengan undangan. Ada kawinan, ada syukuran yang mau naik haji, ada syukuran anak teman yg telah disidi. Akibatnya, tak satupun tulisan berhasil diselesaikan untuk “sarapan” Senin pagi ini.

Anyway, saya punya satu pengalaman yang … wow. Sepulang kerja Jumat pekan lalun, saya hang out ke Bali. Beberapa teman mengundang makan malam bersama di sebuah resto di Ubud. Mungkin sudah ada yang pernah ke sana. Namanya Laka Leke.

Restoran itu berada di tengah persawahan dengan kontur tanah yang memikat [terasering], di belakang Monkey Forest, Ubud. Suasananya menenangkan, indah dan alami. Untuk mencarinya pun, kami nyasar dan tanya berkali-kali. Dan ternyata itu sesuai makna kata Laka Leke. Yang artinya,” tempat tersembunyi, yang susah dicari,” begitu kata pramusaji di resto ini.

Susah dicari dan tersembunyi memang menjadi nilai eksotik resto ini. Apalagi malam hari, cahaya lilin yang temaram mewarnai tempat ini. Yang surprise buat saya ternyata di lokasi ini ada sinyal 3G XL –- maaf bukan bermaksud berjualan.

Sayang seribu sayang, aku nggak bawa laptop. Tapi, eits, tunggu dulu. Tak ada laptop HP pun jadi. Benar saja. Begitu aku mencoba browsing dari HP, wow … yes … dunia serasa dalam genggamanku.

Sayangnya aku nggak bisa lama-lama berselancar di Internet. Kerinduan untuk ngobrol dan makan bersama dengan teman-teman lamaku jauh lebih mengasyikkan. Mungkin lain kali aku bisa lebih leluasa menikmati menu yang sedap sambil tetap ngebut di jalur maya.

Namun, aku tahu pasti. Jika suatu ketika aku atau teman-teman yang suka nge-net ke sana lagi, kami tetap bisa nyambung terus, mencari inspirasi untuk menulis, browsing, upload tulisan, dan sebagainya.

Sabtu siang kembali ke Jakarta dengan berbagai kegiatan jagong alias kondangan dan bercanda ria dengan keluarga. Sambil berangkat kerja, aku upload tulisan ini. Happy Monday. Cheers.

4 Responses

  1. 3 December 2007 at 4:10 am

    Surprise. Tentu ini berita menyenangkan buat kita-kita yang tak bisa hidup tanpa internet ini hehehe. Saya juga kemarin sempat ke Bangka, di sana ada pantai yang sangat indah dan berpasir sangat putih…. Luar biasa. Namanya Pantai Parai. Kalau dibandingkan Pantai Kuta, yang ini jauh lebih bagus. Kelebihan Kuta barangkali karena sudah terkenal, dan juga sudah memiliki segala fasilitas. Beda dengan di Pantai Parai. Di sini, kalau soal fasilitas internet, saat ini baru bisa pinjam di kantor pengelola. Namun akhir tahun ini daerah tersebut sudah akan memiliki hot spot. Karena dari pengalaman mereka mengelola daerah tersebut, ternyata yang banyak datang justru orang dari luar. Orang asing maksud saya. Mereka mengetahui tentang keindahan Pantai Parai dari website. Namun ketika mereka ke sana, mereka kesulitan akses internet. Dari pengalaman tersebutlah, akhirnya pihak pengelola merencanakan untuk mengadakan fasilitas hot spot. Mudah-mudahan fasilitas tersebut segera terealisasi. Bagaimana Pak Johny Sugiarto? (beliau pemilik Parai Beach Resort dari ElJohn Group).

  2. 7 January 2008 at 8:29 am

    huhehuehue

    promosi yang tidak terlalu terselubung!

  3. 7 January 2008 at 12:06 pm

    berselancar di internet emg mengasyikkan, dunia terasa mnjd smpit, bayangkn sj wlo saya di kmr tp dunia ad d perngkat mungil yg saya genggam tp tetp aja bg saya internet itu tetp menjd brang mewah, yg msh TERLALU…

  4. 15 February 2008 at 11:23 am

    Mbak Lisa,

    Wah..promosi nih ye. Tapi gak apa-apa kok. Saya juga pengguna Xplor sudah 7 tahun terakhir dan terbukti memang layanannya tokcer deh! Salut buat XL

* All fields are required