Yogya, antara tari dan kuliner (3)

Minggu, 6 April 2016…hari H. Bak  ‘ibu asrama’ sejak jam 5 pagi saya sudah bangun dan membangunkan yang lain… Tapi ya gitu deh, yang dibangunin masih nawar… Untunglah, kami bisa jalan menuju jl Gamelan Kidul tepat waktu, tempat sebagian penari menginap dan sekaligus untuk dandan.
Suasana sebelum pentas, mungkin menyerupai kisah dibalik panggung. Bagaimana para penari bersiap, berkonde, make up, makai kain, dan sebagainya. Yang paling seru memang sesi bermake up. Sebagian kami memilih mandiri, saling bantu, help..help..gimana nih pasang bulu mata, eye shadow, dan eye liner…. Seru dan guyub. Continue reading “Yogya, antara tari dan kuliner (3)”