Mendewasakan Industri Telekomunikasi

Bersaing, bagi pelaku industri adalah hal yang wajar. Karena sejatinya semua pelaku industri butuh pesaing (lawan) yang bisa dijadikan pendorong untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Itu semua akan terjadi bila pelaku industri telah dewasa, sehingga persaingan yang muncul pun persaingan yang sehat.

Tapi rupanya persaingan yang sehat belum nampak di industri telekomunikasi  seluler. Mau bukti? Baca saja ini. Perselisihan  2 operator selular besar (Telkomsel dan XL ) minggu lalu – yang dipicu oleh pembakaran materi promosi Telkomsel di daerah Sumatera Utara —  seakan menyadarkan semua pihak bahwa kompetisi di industri telekomunikasi sudah tidak sehat.  Bahkan Dirjen Postel Basuki Yusuf  Iskandar pun langsung bereaksi dan mengundang pimpinan kedua operator tersebut, untuk menjernihkan masalah yang cukup mencoreng citra industri ini. Continue reading “Mendewasakan Industri Telekomunikasi”

Jadikan musuh sebagai teman*

Bisnis adalah perang. Secara tradisional,  begitulah bisnis pada awalnya diartikan.  Bisnis identik dengan : memperdaya pesaing, merebut bagian pasar/market share, mengadu dan membunuh merek lain, dan sebagainya. Dalam bisnis harus ada pemenang dan pecundang. Seperti itulah yang dituturkan  seorang pengarang buku bernama Gore Vidal, “Tidaklah cukup hanya sukses, orang lain harus gagal.”