Saya ini nggak jago masak, hanya bisa beberapa jenis masakan. Tapi rasanya asyik aja kalau pas berkesempatan ‘masuk’ dan bikin sesuatu di dapur, seperti “refreshing”. Kadang, pulang kantor, capek, masuk ke dapur, malah lelahnya hilang.

Nah, ada beberapa masakan yang cukup saya kuasai, salah satunya: sosis solo. Kalau ditanya resepnya apa, saya agak bingung menjelaskannya. Yang pasti, dulu biasa membantu almarhum ibu bikin panganan ini, maka sudah ‘default’ ambil bumbu-bumbunya, tanpa mikir ukurannya. Nah, ukurannya ya tangan, dan saat dicicipi, sudah enak. Itu saja.

Sosis solo terdiri dari kulit luar dan isinya. Mari kita coba 1 resep ya, misal, untuk 15 potong sosis solo. Untuk kulit luarnya perlu : 2 butir telor, 3 sendok tepung terigu dan sekitar 2 gelas air, plus sedikit garam. Bahan-bahan tersebut diaduk sampai tepungnya tidak menggumpal. Lalu didadar.

Untuk bahan isi dalamnya: daging cincang 1,5 ons, 3 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, sedikit laos, ketumbar, jinten, daun jeruk purut, daun sereh, garam secukupnya, gula merah+gula putih, dan santan. Bumbu ditumbuk, lalu dimasak bersama daging dan santan, sampai kering.

Selanjutnya, gulung daging dengan dadar yang sudah tersedia. Agar dadarnya lengket, di ujungnya oleskan sedikit kuning telor sebagai perekat. Kemudian kukus gulungan sosis solo itu. Sebenarnya, setelah dikukus, sosis solo tersebut sudah siap dimakan. Atau setelah dikukus, dingin, boleh juga disimpan di kulkas terlebih dulu. Baru dikeluarkan saat mau disajikan atau digoreng.

Memang, yang biasa dijual di toko adalah sosis solo goreng. Nah, jika kita sedang mengurangi goreng-gorengan, alternatif lain, sosisnya di’panggang’/grill di microwave. Nah, agar makin nyus, siapkan cabe rawit untuk teman makannya. Selamat mencoba, kalau sekali masih merasa gagal, coba lagi, pasti bisa.