Image Luna Setelah Heboh di Dunia Maya

Artis cantik asal Bali ini kembali tersandung masalah. Sejak Kamis lalu, ’warga’ dunia maya dihebohkan dengan beredarnya video porno mirip Luna Maya dan kekasihnya Ariel Peterpan. Kegaduhan ini bahkan kabarnya sempat menyebabkan akses data sejumlah provider telekomunikasi di Indonesia, njegleg. ”Karena banyak yang browsing ‘tato kupu-kupu’, menyebabkan link internasional penuh,” secara berkelekar seorang petinggi di sebuah operator menjawab ’komplain’ di twitter. Yang pasti tato kupu-kupu memang sempat menjadi trending topic di twitter. Continue reading “Image Luna Setelah Heboh di Dunia Maya”

PENTING! sebelum masuk social media.

Melanjutkan bahasan sebelumnya, bahwa setiap kegiatan komunikasi, memerlukan strategi dan  taktik yang pas, sesuai situasi bisnis yang dihadapi perusahaan. Pastinya, strategi ini  diperlukan untuk membantu perusahaan mencapai sasaran bisnisnya. Di tahap awal, ukuran keberhasilan dan sasaran  kegiatan komunikasi melalui social media  memang belum bisa disamakan dengan media komunikasi tradisional, seperti TV, Koran, radio, dan lainnya.  […]

Delapan nilai-nilai Pertamina

Di halaman 11 Kompas edisi 2 Januari 2010, muncul iklan setengah halaman tentang  pencitraan Pertamina. Ada 8 nilai Pertamina yang disampaikan dalam iklan tersebut. Yaitu: Kebanggaan bangsa, Kerja keras, Semangat Baru, World Class Oil Company, Transformasi, Energi Baru, Pertamina Clean. Dan sepertinya Pertamina ingin menonjokkan ”Kerja Keras” ebagai energi mereka dalam berkiprah.

“Help and Share” sukma di era Socialnomics.

Ada beberapa contoh  program sosial yang sukses dan menggema karena dikampanyekan melalui social media.  Sebut saja yang paling aktual adalah Koin Keadilan untuk Prita. Gerakan pengumpulan  koin logam untuk Prita Mulyasari,  dalam waktu 10 hari, tanpa ada komando, masyarakat berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 650 juta.

Membayar Mahal untuk Sebuah Kampanye Negatif

• Ini adalah analisis atas tragedi Prita memperjuangkan haknya sebagai pelanggan. Bagi para pelaku Public Relations/PR  korporasi besar, kolom Surat Pembaca di halaman 7 Harian Kompas adalah “momok”. Karena itu adalah halaman wajib yang mereka baca setiap pagi, sebelum ke kantor. Harapan mereka,  tentu saja, nama perusahaannya tidak muncul di halaman “sakral” tersebut.

PR di era digital

Perkembangan pesat dunia internet, telah mempengaruhi banyak hal. Contoh yang paling anyar,  adalah bahwa kemenangan Obama menjadi presiden Amerika Serikat adalah juga karena peran internet. Kepiawaiannya memanfaatnya media  jejaring sosial di dunia maya lah yang membawanya  ke Gedung Putih.

Komunikasi di saat krisis.

Ketika segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana mestinya, itulah krisis.  Contohnya, krisis terjadi ketika jaringan telekomunikasi tiba-tiba tidak berfungsi selama beberapa jam, atau  sebuah produk makanan diisukan haram  dan sudah terlanjur beredar di pasaran. Ini saatnya crisis management bekerja dan alarm crisis communication dinyalakan.

Menghadapi one on one interview

Seperti sempat dibahas sebelumnya, bahwa situasi  1on 1 interview, biasanya terjadi saat wartawan/media memerlukan informasi dari perusahaan. One on one ada dalam beberapa bentuk. Yaitu:  wawancara langsung (face to face), atau melalui telepon. Dan medianya pun beragam, bisa print, radio, digital, televisi.

Menangani media, gampang-gampang susah.

Beberapa hari lalu, terjadi sebuah diskusi ala warung kopi di dunia maya. Chit chat bermula ketika seorang kawan bercerita ihwal  acara konferensi pers sebuah produk TIK baru. Kawan tadi, yang kebetulan wartawan TIK, mengkritisi narasumber perusahaan pengundang. “Spokesperson-nya nggak kompeten, banyak penjelasannya yang bolong dan nggak didukung data atau rasional yang jelas,” ujarnya.

The art of relationship

Mbah Ti, begitu keluarga kami biasa memanggilnya. Dia pembantu kami, sejak nol tahun pernikahanku, yang hampir  20 tahun lalu. Dialah orang yang sempat menyaksikan kelahiran dan merawat kedua anakku  Wangi dan Ebhin. Mbah Ti, memutuskan pensiun sejak 5 tahun lalu, “Kulo pun mboten kiyat nyambut damel  malih (red: saya sudah tidak kuat kerja lagi),” kata […]