13 hari yang menyenangkan (bagian 2)

Walau santai, tapi kami selalu berupaya tertib jadual. Sesuai rencana yang telah kami buat, Sabtu 26 Juli kami kembali ke Jogja. Kami meninggalkan Surabaya jam 10.00, berharap perjalanan masih lancar. Ternyata di H-2 ini sejumlah titik sudah mulai tersendat. Yang paling parah adalah di Nganjuk, dimana kami harus bersabar antri kemacetan selama 3 jam. Alhasil […]

13 hari yang menyenangkan (bagian 1)

“Lebaran ini mudik yuk, pakai mobil,” ucap saya kepada suami sekitar pertengahan Juni lalu. Boleh juga, tapi mesti disiapin jauh hari, jawabnya. Betul juga, perjalanan kami ke Jateng dengan mobil terakhir adalah 7 tahun lalu. Lalu kami pun berhitung soal waktu dan sebagainya, menyesuaikan dengan jadual pekerjaan dan liburan anak-anak. Selain berhitung soal waktu, kamipun […]

Community Service Ebhin

Menjalankan community service selama 10 jam merupakan salah satu tugas wajib sekolah Ebhin di klas 7 di SBI Madania, Parung. Makanya mumpung libur lebaran, Ebhin pun memutuskan menjalani community service nya di Balai Pengobatan Lentera Pamulang.

September ceria.

September Ceria, seperti judul lagi Vina Panduwinata. Begitulah cerita koe di bulan yang lalu. Tanpa maksud mengecilkan keceriaan bulan-bulan sebelumnya, akoe memang merasa bulan ini memberi kesempatan untuk menikmati kegembiraan sepanjang bulan.

Arem-arem, tombo kangen

Mestinya banyak yang sudah  kenal dan pernah merasakan makanan ini. Bentuknya menyerupai lemper, tapi yang ini terbuat dari beras (nasi) yang di dalamnya diisi campuran ati ayam, rempela, kentang dan wortel. Arem-arem banyak dijual di toko-toko kue. Makan 1 potong lumayan bikin kenyang, karenanya penganan ini kerap jadi bekal  saat piknik.

Sosis Solo, resep “Warisan” Ibu.

Saya ini nggak jago masak, hanya bisa beberapa jenis masakan. Tapi rasanya asyik aja kalau pas berkesempatan ‘masuk’ dan bikin sesuatu  di dapur, seperti “refreshing”. Kadang, pulang kantor, capek, masuk ke dapur, malah lelahnya hilang.

“Bunda itu Patron Bagi Anaknya

Suatu malam sepulang kantor, anak lanang menyambut dengan menawarkan segelas coklat.  “Minum susu atau coklat jelang tidur akan membuat tidur kita nyenyak,” katanya. Lho? Itu kan kata-kata saya ketika mulai biasakannya minum susu sebelum tidur, yang rupanya sudah di kopasnya.  Senjata makan tuan deh.

Mereka berjuang untuk bisa ‘survive’

Datang ke ibukota, mengadu nasib, tak selalu berbuah nikmat, seperti yang dibayangkan. Banyak dari mereka yang harus menelan pil pahit: harus berjuang keras untuk sekadar bisa bertahan hidup. Salah satu ‘potret’ ini tergambar di sebuah pemukiman pemulung di kawasan Pamulang, sebuah wilayah baru di perbatasan Jakarta dan Bogor.