Sampo Dove, “gundul” juga di pasar?

”Udah jangan dicatok-catok terus, nanti rambutmu gundul,” demikian kata model iklan Sampo Dove menirukan nasehat ibunya, dengan dialog Surabaya yang medok. Ungkapan itu ada dalam iklan Sampo Dove terbaru, seri Hairfall Therapy, yang saat ini sedang gencar tayang di televisi.

 

Belakangan ini aku tertarik mencoba produk-produk Dove, termasuk  samponya. Nah,  Hairfall Therapy, promonya,  tidak hanya membantu mencegah rambut rontok, tapi juga membuat rambut menjadi lembut dan halus. Plus, iklannya — yang menggunakan model bukan bintang —  juga lumayan ”memikat” dan apa adanya.  Kebetulan rambutku – mungkin karena kerap dicat dan diblow –  juga banyak rontok.  

 

Sekitar sebulan lalu, aku beli sampo dan conditioner Hairfall Therapy. Kalau soal rontoknya memang belum bisa dibuktikan hasilnya, tapi soal lembut dan halusnya, memang sudah terasa. Setelah keramas dengan sampo dan conditioner tersebut rambut menjadi lebih halus dan lembut.

 

stok sampo Dove "gundul"

 

Jika permintaan untuk sampo lebih tinggi ketimbang conditioner ini wajar saja. Selama ini masyarakat lebih suka menggunakan sampo saja ketimbang sampo plus conditioner. Sepertinya menggunakan pelembut  memang belum menjadi kebutuhan semua pemakai sampo.

 

Aku nggak tahu apa yang terjadi dengan distribusi sampo Hairfall Therapy Dove ini.  Apakah ”lenyap”nya  dikarenakan sukses iklannya, sehingga  memicu  permintaan  tinggi, dan  stoknya nggak mampu mengejar. Atau karena sebab-sebab yang lain.

 

Amat  disayangkan memang.  Ketika sebuah produk diluncurkan, iklannya sedang gencar,  dan mengundang minat masyarakat untuk mencoba, ternyata availibility productnya parah. Ini bisa mengakibatkan user experience terganggu: yang tadinya bagus, tapi ketika mau melakukan repeat buying, produk tersebut tidak tersedia di pasar. Selain pelanggan kecewa, merekapun bisa  mengalihkan pilihannya ke produk lain, yang dianggap bisa menjadi pengganti.  Iklan yang tayang pun bisa menjadi mubazir, karena tidak menciptakan penjualan nyata.

 

Memang menjadi agak aneh juga jika ini dialami sebuah  perusahaan sekaliber Unilever, yang mestinya sudah piawai mengelola supply dan demand.  Mampu  memprediksi permintaan secara lebih baik, sehingga tidak mengakibatkan ketersediaan  sampo Hairfall Therapy Dove pun ”gundul” di pasar. Justru di awal peluncurannya……………….


Leave A Reply

* All fields are required